Nama : Tyas
Mustikawati
Npm : 28210308
Kelas : 4eb22
1.
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
§
Pengertian Harmonisasi
Adalah proses untuk meningkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
o
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapan)
o
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
o
Standar audit Survei
Harmonisasi Internasional
§
Keuntungan
Harmonisasi Internasional :
o
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
o
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
o
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
o
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
§
Kritik
atas Standar Internasional
Beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi
ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan
keuangan lintas batas :
o
Rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih
dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan.
o
Pengakuan bersama (yang juga disebut
sebagai “imbal balik” /resiprositas)
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.
§
Penerapan
Standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
o
Perjanjian internasional atau politis
o
Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara professional)
o
Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
§
Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
o
Badan Standar Akuntansi International
(IASB)
o
Komisi Uni Eropa (EU)
o
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
o
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
o
Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian
dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
(United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
o
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
o
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi
professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
ü Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan.
ü Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
ü Untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas
tinggi
§
Konvergensi
IFRS
Dunia
akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru
yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang
tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
o
Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
o
Tranparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
o
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna
o
Meningkatkan investasi
Sedangkan
manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar
global yatitu :
o
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
o
Ø Investor dapat membuat
keputusan yang lebih baik
o
Ø Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
o
Ø Gagasan terbaik yang timbul
dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard
global yang berkualitas tertinggi.
Demikian
peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang
diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal
yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi
yang terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
§
Perlunya
Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia
perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian
untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan
pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun
sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas
standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik
merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga
secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan
adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita
yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya
adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan
dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal
kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi
bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan
bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia,
maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain.
Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu
sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di
Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai
standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan
aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan
dalam konfergensi
Dalam
rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara
penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal
tahun 2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk
mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak
konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia
masih menerapkan standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu
dicermati peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia
diantaranya perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang
akan terjadi. Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan
professional. Perubahan atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan
signifikan, sehingga akan terdapat amandemen regulasi tentang standar
akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan
oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran
Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait
dengan perhitungan penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana
Konvergensi IFRS akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen
Pajak tentang keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument
derivative akan dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda
memungkinkan perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak
pada persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan
pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi
Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi
yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek
penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya
yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam
proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan
Adopsi IFRS
Indonesia
saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan
IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK
serta peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi
yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan
adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia
akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A),
lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di
Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005),
akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005),
ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas
Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal
yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal
global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan
menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi
pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah
implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak
sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi
informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang
diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan
biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak
mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan
Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya
saing perusahaan Indonesia di masa depan.
§
Perbedaan
Antara Harmonisasi Dan Standarisasi
Harmonisasi
o
Proses untuk meningkatkan kompabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam
o
Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran
untuk semua
o
Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian
dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun
terakhir
o
Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan
terbuka
Standarisasi
o
Penetapan sekelompok aturan yang kaku
dan sempit
o
Penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi
o
Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara
o
Lebih sukar untuk diimpelemntasikan
secara internasional
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
o
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapannya)
o
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek, dan
o
Standar audit
Keuntungan
harmonisasi internasional
o
Bahasa
Mereka
yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung
bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh
dunia.
o
Harmonisasi perpajakan dan sistem
jaminan sosial
Keuntungan
: Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan,
biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian
: Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap
efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda.
Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang
berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka
masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka
untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan
pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti
pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari
kompetisi antar negera.
Sebuah
tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi.
Manfaatnya:
o
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
o
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang
o
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
o
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tinggi.
Kritik
atas saran Internasional
o
Penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
o
Beberapa pengamat berpendapat bahwa
penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik
kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa akuntnasi internasional untuk
memperluas pasarnya.
o
Adopsi standar internasional akan
menimbulkan standar yang berlebihan.
o
Rekonsiliasi atas pengakuan bersama
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
o
Rekonsiliasi
o
Pengakuan bersama (imbal
balik/resiprositas)
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di negara di mana
laporan keuangan di laporkan.
Rekonsiliasi
berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan
lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi
hanya menyajikan ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Harmonisasi Akuntansi Meksiko
Meksiko
merupakan Negara berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko
memiliki secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan
perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan,
hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam
industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama
tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang
paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan
Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.
Meksiko
merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan
standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai
untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas. Mengingat
dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko
tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri
penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum
yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap
harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas
sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko
yang membahasnya.
Standar
akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai
persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal
tersebut.
Untuk
mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan
dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite
Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973
mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut
diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing
Intepretation Committee).
Perkembangan
selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation
tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap
baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut
adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation.
Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
§ IASB
(International Accounting Standard Board)
§ IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
§ SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB
berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang
dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah
merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya.
Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS
(Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang
menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar
tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat
oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS,
kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam
kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang
dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang
mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil
tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar
akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar
yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Harmonisasi
fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang
dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan
perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan.
Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh
negara yang bersangkutan.
Konvergensi
dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang
kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh
negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan
antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar
internasional.
Konvergensi
standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga
nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan
standar yang berlaku secara internasional
o
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum
komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan
mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan
keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum
terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar
akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi
Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar
auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi
akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat
dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun
sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
Meksiko menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan
pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh
pemerintah secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang
mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh
perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus
menunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan
tahunan kepada pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang
memenuhi kriteria ukuran tertentu harus menyampaikan laporan audit kepatuhan
pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian
Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul
tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat.
o
Pelaporan Keuangan.
Tahun
fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
ü Neraca
ü Laporan
Laba Rugi
Laporan
keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan
perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan
dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus
kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
ü Laporan
perubahan Equitas Pemegang Saham
ü Laporan
perubahan posisi keuangan\
ü Catatan
Catatan
merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor)
dan mencakup berikut ini :
· Kebijakan
akuntansi perusahaan.
· Kontinjensi
dalam jumlah material.
· Komitmen
pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
· Detail
utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
· Pembatasan
terhadap deviden.
· Jaminan.
· Program
pensiun karyawan.
· Transaksi
dengan pihak berhubungan istimewa.
· Pajak
Penghasilan.
Referensi :
2.
Perkembangan
Klasifikasi Akuntansi Internasional
§
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan
lingkungan bisnis.
§
Beberapa
karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi
internasional antara lain:
o
Bisnis internasional
o
Hilangnya batasan-batasan antar Negara
era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu
produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
o
Ketergantungan pada perdagangan internasional
Menurut
Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
o
faktor lingkungan,
o
Internasionalisasi dari disiplin
akuntansi, dan
o
Internasionalisasi dari profesi
akuntansi.
Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi :
o
Skill dan kompetensi yang dimiliki
o
Memahami
Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam
teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis
sebagai suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas
produksi dan kemampuan untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa
memenangkan persaingan global
o
Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan
Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang
bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi
Internasional merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami dengan baik
agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Selain
itu ada delapan (8) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional, yaitu :
o
Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti AmerikaSerikat
akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat
lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya,
dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui
pengukurang akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen
dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap tidak
perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
o
Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) danhukum
umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi
digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap. Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode
Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum
Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan
dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang
wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung
tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem
kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan
Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional
sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi
tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode
hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa
guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
o
Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan
pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang
terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut
Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
o
Ikatan Politik dan Ekonomi
Faktor
Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional
karena kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat
membuat akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan
melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan
berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara
perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti
Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni
Eropa (EU).
o
Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
o
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis
transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh,
kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal
yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi
perekonomian jasa.
Referensi :
1. Buku Akuntansi
Internasional (International Accounting) karangan Frederick D. D. Choi Buku 1
Edisi ke 6 penerbit Salemba 4.
2. Choi
D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU
1. Jakarta : Salemba Empat.
3.
PELAPORAN
& PENGUNGKAPAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
v
Pengembangan
Pengungkapan
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berhubungan dengan perkembangan sistem akuntansi.
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya serta pengaruh lainnya.
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan
cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan
terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan
yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan
nilai pemegang saham yang meningkat.
Di
negara-negara lain seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang, kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
(dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
v Pengungkapan Sukarela
Beberapa
studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah
aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak
ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan
akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat
transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik
pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk
memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu,
lengkap dan akurat.
v Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa
efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan
asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non
keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap
informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang
dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan
negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian
pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum
yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
v Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan
pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan
arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen,
nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini
perhatian dipusatkan pada:
1.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa
depan” yang mencakup: ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi
masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos,
periode fiskal, dan proyeksi jumlah laporan rencana manajemen dan tujuan
operasi di masa depan.
2. Pengungkapan
segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat
mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan
arus kas dan arus dana
IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab social
Saat
ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok
besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) –
karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat
umum.
Informasi
mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi
kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan
kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
6.
Pengungkapan khusus bagi para
pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang
digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk
mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang
dimaksud seperti : ”Penyajian
ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestic. Penyajian ulang hasil dan posisi
keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi. Satu set lengkap laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa
pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
v Pengungkapan Laporan Tahunan Di
Negara-negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan
tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang
menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai
penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan
yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem
tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak
terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga
menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak
adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian,
permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan
kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan
respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang
lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Referensi :
4.
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
v Analisis Strategi Bisnis
Internasional
Analisis dan
penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi. Disatu
sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Analisis strategi bisnis
merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan.
Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan analisis strategi
bisnis internasional:
1. Ketersediaan
informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan
khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembanganmakro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah
serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional.
2. Rekomendasi
untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk
melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional
menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
v Langkah-Langkah Analisis Akuntansi
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai
kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1. Identifikasikan
kebijakan akuntansi utama
2. Analisis
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasi
strategi akuntansi
4. Evaluasi
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasikan
potensi terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian atas distorsi
akuntansi.
v Pengaruh Analisis Akuntansi
Terhadap Akuntansi Antar Negara Dan Kesulitannya Dalam Memperoleh Informasi
Yang Diperlukan
Analisis
keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis
mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada
di luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal
dari dua Negara atau lebih. Sejumlah Negara yang memilki perbedaan yang sangat
besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang
undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha.
Perbedaan ini berarti
alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di
wilayah lain. Para analis juga sering menghadapi tantangan besar untuk
memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang berkembang,
para analis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang
terbatas
v Mekanisme Untuk Mengatasi Perbedaan
Prinsip Akuntansi Antar Negara
Dalam mengatasi perbedaan prinsip
Akuntansi Antar Negara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti:
·
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional,
atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
· Beberapa
yang Lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan
perusahaan yang berlokasi di Negara Negara tersebut.
v Kesulitan Memperoleh Informasi
Akuntansi Internasional
Dalam memperoleh data Akuntansi
Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara lain:
· Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi
akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva
yang harus diputuskan manajemen.
·
Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
· Cadangan Cadangan adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
· Reformulasi Laporan Keuangan Penyesuaian
dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point
tsb di atas.
v Kesulitan Dan Kelemahan Dalam
Analisis Laporan Keuangan Internasional
· Akses
Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World
Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga
adalah
(1) publikasi pemerintah,
(2) organisasi riset ekonomi,
(3) organisasi internasional seperti
Perserikatan Bangsa-bangsa,
(4) organisasi akuntansi, audit, dan
pasar surat berharga.
· Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang
menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu
informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan
asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki
lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat
bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan,
dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
· Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata
uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1.
Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2.
Menyangkut isi informasi.
Sebagian
besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya
dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang
terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara
khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan
sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang
bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
v Penggunaan Website
Untuk Memperoleh Informasi Penelitian Perusahaan
·
Mayoritas perusahaan memiliki Web site
tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan
informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi.
Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan
tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis
manajemen).
·
Mayoritas perusahaan hanya memberikan
duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis
yang diubah dalam bentuk hypertext atau format pdf.
·
Tidak banyak perusahaan yang benar-benar
memanfaatkan fitur-fitur Internet secara optimal. Hal ini terbukti, kurang dari
10% dari perusahaan sampel yang menyampaikan informasi mengenai pergerakan
saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press release,
tetapi kurang dari 35% yang melakukan update atas informasi yang
ditampilkan.
·
Mayoritas perusahaan telah menggunakan
teknologi yang cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan kecepatan menampilkan
informasi (94%), penggunaan aplikasi JAVA untuk mempercantik tampilan,
penggunaan hyperlinks dan external links dalam home pagenya. Disamping itu,
mayoritas tampilan (interface) dari perusahaan sampel sudah terstruktur dengan
baik.
Referensi :
1.
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta.
2.
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat,
Jakarta.
5.
Konvergensi
Akuntansi
v
Organisasi-organisasi
Internasional Pendorong Konvergensi
Ada sejumlah Organisasi
Intrnasional yang berperan penting dalam konvergensi akuntansi,
disamping International AccountingStandard Board (IASB) yang
kemudian akan di bahas pada bab ini yaitu :
1)
Commission of the Europe Union,
yang disebut Europe Comission (EC)
2) International
Organization of Securities Commission (IOSCO)
3) International
Federation of Accountants (IFAC)
4) United
Nations Intergovermental Working Group of Expert on International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD)
5) Organization
for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting
Standards (OECD Working Group)
Ec, OECD Working Group,
dan ISAR merupakan entitas-entitas politik yang memperoleh kewenangan dari
persetujuan internasional. Kegiatan utama IFAC meliputi penerbitan petunjuk
teknis dan profesional dan mendorong adopsi pengumuman-pengumuman IFAC dan
IASB. Sementara kegiatan IOSCO adalah mendorong standar regulasi yang tinggi,
yang meliputi konvergensi disklosur dan standar-standar akuntansi untuk
perdagangan dan pemerolehan modal lintas negara. Disamping itu, Worlds
federation of Exchanges (WFE) mendorong perkembangan bisnis pasar keuangan yang
profesional dengan menetapkan standar-standar yang harmonis yang diperlukan
dalam proses bisnis (termasuk disklosur dan pelaporan keuangan). Sementara
organisasi-organisasi akuntansi regional juga berpartisipasi dalam penyusunan
standar lintas negara di daerah masing-masing.
v International Accounting Standards
Board (IASB)
Menurut
Saudagaran(2001), skenario untuk harmonisasi? konvergensi
global akuntansi nampaknya adalah adopsi standar-standar yang diterbitkan oleh
IASC (yang sekarang bernama IASB). Tetapi, karena badan tersebut tidak
mempunyai otoritas, maka standar-standar tersebut harus disetujui oleh
internationalOrganization of securitiesCommision(IOSCO) IASC didirikan tahun
1973 oleh organisasi-organisasi akuntansi profesional di sembilan negara, dan
merupakan badan penyusun standar sektor swasta yang independen. Pada tahun
2001, IASC direstrukturisasi menjadi InternationalAccounting Standards
Board (IASB) dan bertujuan untuk :
·
Menyusun satu set tunggal
standar-standar akuntansi global yang nberkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat dilaksanakan yang menuntut agar informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan yang sehingga dapat
membantu para partisipan pasar modal dunia serta para pemakai lain dalam
pengambilan keputusan ekonomi,
·
Mendorong penggunaan dan aplikasi secara
cermat standar-standar tersebut
·
Memenuhi tujuan-tujuan yang terkait
butir 1 dan 2, dan setepat mungkin memperhatikan kebutuhan entitas-entitas
kecil dan menengah serta ekonomi yang baru muncul
·
Melaksanakan konvergensi standar-standar
akuntansi nasional dan standar-standar akuntansi internasional serta
standar-standar pelaporan keuangan internasional.
·
IASB mewakili organisasi-organisasi
akuntansi yang ada pada kurang lebih 100 negara. Badan ini mendapat dukungan
yang amat luas, yang menunjukan besarnya kebutuhan akan konvergensi akuntansi.
v International Organization Of
Securities Commision (IOSCO)
IOSCO
beranggotakan para regulator sekuritas yang berasal dari lebih dari 100 negara.
Tujuan para anggota organisasi adalah :
·
Bekerjasama untuk mempromosikan
standar-standar regulasi yang tinggi untuk memelihara pasar yang sehat efisien
dan adil.
·
Bertukar informasi atas pengalaman
mereka masing-masing untuk meningkatkan pengembangan pasar modal domestik.
·
Mempersatukan upaya mereka untuk
menetapkam standar dan melakukan pengawasan yang efektif terhadap
transaksi-transaksi sekuritas Internasional, dan :
·
Saling memberikan bantuan untuk
meningkatkan integritas pasar melalui aplikasi standar-standar secara ketat dan
penindakan yang efektif terhadap pelanggaran.
Para
anggota IOSCO secara bersama-sama bertanggung jawab dalam meregulasi lebih dari
90 % pasar sekuritas global. Ketika pasar keuangan menjadi semakin mengglobal,
IOSCO semakin berkepentingan terselenggaranya kerjasama lintas negara antar
para regulator sekuritas. Untuk itu IOSCO telah banyak melakukan pekerjaan yang
berkenaan dengan standar akuntansi dan disklosur internasional untuk
memfasilitasi kemampuan perusahaan dala memperoleh modal secara efisien dipasar
sekuritas global.
Sebuah
komite teknis IOSCO berfokus pada akuntansi dan disklosur internasional, dengan
tujuan untuk memfasilitasi proses dimana para penerbit saham kelas dunia dapat
memperoleh modal dari semua pasar modal dengan cara yang paling efektif dan
efisien. IOSCO bekerja sama dengan IASB dengan memberikan masukan mengenai
proyek-proyek IASB. IASB telah mengesahkan IFRS untuk penawaran sekuritas
lintas negara.
v Pengakuan dan Dukungan terhadap
IASB
IFRS
sekarang ini diterima secara luas oleh negara-negara di dunia. Adapun
bentuk-bentuk pengakuan dan dukungan tersebut adalah sebagai berikut :
·
Standar-standar tersebut digunakan oleh
banyak negara sebagai dasar menyusun standar-standar akuntansi mereka atau di
adopsi sepenuhnya.
·
Standar-standar tersebut diterima oleh
banyak bursa efek dan para regulator yang mengijinkan baik perusahaan asing
maupun domestik untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai IFRS dan,
·
Standar-standar tersebut diakui oleh
masyarakat Eropa (European Comunity, EC) dan badan-badan supranasional lain.
Pada tahun 1995, EC mengesahkan IFRS. Daripada mengamandemen istruksi-instruksi
(directives) yang ada, Ec lebih memilih untuk berasosiasi dengan upaya-upaya
IASC/IASB dan IOSCO dalam melaksanakan konvergensi standar-standar akuntansi.
Sekarang, dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,
perusahaan-perusahaan Uni Eropa yang terdaftar terutama pada bursa-bursa efek ternama
menggunakan IFRS.
Komitmen
para penyusun standar akuntansi nasional dalam mengupayakan konvergensi ke arah
terciptanya atau set tunggal standar akuntansi internasional terlihat dengan
ditandatanganinya Norwalk Agreement tahun 2002 oleh IASB dan Dewan Standar
keuangan AS. Pada tahun 2004, Australian Accounting Standards
Board mengadopsi IFRS sebagai standar-standar akuntansi Australia, China
dan Jepang berkomitmen untuk mengkonvergensi standar-standar akuntansi keuangan
mereka masing-masing terhadap IFRS pada tahun 2005. Juga pada tahun tersebut,
Dewan Standar Akuntansi Kanada mengusulkan untuk mengganti standar-standar
akuntansi Kanada dengan IFRS pada tahun 2011 nanti. Para penyusun standar
akuntansi dari jerman, Prancis, Inggris, Kanada, AS, Australia, Selandia Baru,
sera Jepang bersekutu secara aktif dengan IASB dalam penyusunan standar
akuntansi nasional mereka masing-masing. Bahkan, banyak perusahaan yang
terdaftar di OTC yang memilih menggunakan IAS/IFRS. Hanya perusahaan-perusahaan
di Amerika Utara yang masih banyak menggunakan PABU AS.
v Ada beberapa Manfaat Konvergensi,
antara lain;
·
Meningkatkan kualitas standar akuntansi
keuangan
·
Mengurangi biaya standar akuntansi
keuangan
·
Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan
laporan keuangan
·
Meningkatkan komparabilitas laporan
keuangan
·
Meningkatkan transparansi keuangan
·
Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang penghimpunan dana melalui pasar modal
·
Meningkatkan efisiensi penyusunan
laporan keuangan
·
Memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional
·
Meningkatkan arus investasi global
melalui transparansi
Referensi :
1. Sunyoto
Danang, Sunardi. 2011. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : Amara Books
6)
Pelaporan Keuangan
v
Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan
terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan
keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama
pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu
penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.”
v Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1
Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut
PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka mencapai tujuan laporan
keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan
beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut,
beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan,
membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya,
dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
v
Pengguna Laporan Keuangan
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009),
dinyatakan bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan
investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.
Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
·
Investor
Penanam
modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
·
Karyawan
Karyawan
dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja,
·
Pemberi Pinjaman
Pemberi
pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
·
Pemasok dan kreditor usaha lainnya
memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat
jatuh tempo.
·
Pelanggan
Para
pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau
tergantung pada perusahaan
·
Pemerintah
Pemerintah
dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya.
·
Masyarakat
Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
v Komponen Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi
2009), “laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut
ini:
·
Neraca,
Neraca perusahaan disajikan sedemikian
rupa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu
maksudnya adalah menunjukkan keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya
pada saat tutup buku. Neraca minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1
Paragraf 49, Revisi 2009): 1) aktiva berwujud,
2) aktiva tidak berwujud,
3) aktiva keuangan,
4) investasi yang diperlakukan
menggunakan metode ekuitas,
5) persediaan,
6) piutang usaha dan piutang lainnya
7) kas dan setara kas,
8) hutang usaha dan hutang
lainnya,
9) kewajiban yang
diestimasi,
10) kewajiban berbunga jangka panjang,
11) hak minoritas,
12) modal
saham dan pos ekuitas lainnya.
·
Laporan
Laba Rugi,
Laporan laba rugi merupakan suatu
laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2000: 26). Tujuan pokok
laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa
yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian
secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1
Paragraf 56, Revisi 2009) :
1) Pendapatan,
2) Laba rugi usaha
3) Beban pinjaman
4) Bagian dari laba atau rugi perusahaan
afiliasi dan asosiasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas,
5) Beban pajak,
6) Laba atau rugi dari aktivitas normal
perusahaan,
7) Pos luar biasa,
8) Hak minoritas,
9) Laba atau rugi bersih untuk periode
berjalan.
·
Laporan
Perubahan Ekuitas,
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang
bersangkutan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi
2009) :
1)
Laba rugi bersih periode yang
bersangkutan,
2)
Setiap pos pendapatan dan beban,
keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui
secara langsung dalam ekuitas,
3)
pengaruh komulatif dari perubahan
kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana
diatur dalam PSAK terkait,
4)
transaksi modal dengan pemilik dan
distribusi kepada pemilik,
5)
saldo akumulasi laba atau rugi pada awal
dan akhir periode serta perubahan,
6)
frekonsiliasi antar nilai tercatat dari
masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk
perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran
modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang
berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.
·
Laporan
Arus Kas,
Laporan arus kas dapat memberikan
informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam
aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang (PSAK No. 2, 2009).
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future
cash flow) dari berbagai perusahaan.
·
Catatan
Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas
harus berkaitan dengan informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :
1) Informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih
dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,
2) Informasi
yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak
disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan
ekuitas,
3) Informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secar wajar
v Laba Akuntansi
Ada
dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus
kas. Ahmed Belkaoui (2000:332) menyatakan bahwa laba akuntansi secara
operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang
direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan
biaya historis. Dalam metode historical cost (biaya historis) laba diukur
berdasarkan selisih aktiva bersih awal dan akhir periode yang masing-masing
diukur dengan biaya historis, sehingga hasilnya akan sama dengan laba yang
dihitung sebagai selisih pendapatan dan biaya.
Menurut
pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah
perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari
transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya
(Muqodim, 2005:111). Suwardjono (2005:455) mendefinisian laba sebagai
pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau
sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian
pendapatan dan biaya. Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi
sekarang ini adalah laba yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya
secara akrual. Menurut Muqodim
(2005:131), “Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi
beberapa komponen pokok seperti laba kotor, laba usaha, laba sebelum pajak dan
laba sesudah pajak”. Sehingga dalam menentukan besarnya laba akuntansi investor
dapat melihat dari perhitungan laba setelah pajak. Laba akuntansi dengan
berbagai interpretasinya diharapkan dapat digunakan antara lain sebagai
(Suwardjono, 2005: 456) :
1)
Indikator efisiensi penggunaan dana yang
tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas
investasi (rate of retun on inuested capital).
2)
Pengukur prestasi atau kinerja badan
usaha dan manajemen.
3)
Dasar penentuan besarnya pengenaan
pajak.
4)
Alat pengendalian alokasi sumber daya
ekonomik suatu negara.
5)
Dasar penentuan dan penilaian kelayakan
tarif dalam perusahaan public.
6)
Alat pengendalian terhadap debitor dalam
kontrak utang.
7)
Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
8)
Alat motivasi manajemen dalam
pengendalian perusahaan.
9)
Dasar pembagian dividen.
Beberapa
keunggulan laba akuntansi yang dikemukakan oleh Muqodim (2005 : 114) adalah:
1)
Terbukti teruji sepanjang sejarah bahwa
laba akuntansi bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
2)
Laba akuntansi telah diukur dan
dilaporkan secara obyektif dapat diuji kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi
nyata yang didukung oleh bukti.
3)
Berdasarkan prinsip realisasi dalam
mengakui pendapatan laba akuntansi memenuhi dasar konservatisme.
4)
Laba akuntansi bermanfaat untuk tujuan
pengendalian terutama berkaitan dengan pertanggungjawaban manajemen.
v Laba Tunai
Arus
kas dari aktivitas operasi pada laporan arus kas dapat disebut sebagai laba
tunai. Walaupun laba bersih perusahaan adalah hal yang penting, tetapi arus kas
masih dipandang lebih penting karena untuk melanjutkan operasi perusahaan kas
diperlukan dalam membeli aktiva, begitu juga dalam hal pembayaran deviden yang
juga harus dibayarkan dengan kas.
Pada
umumnya arus kas bersih perusahaan berbeda dengan laba akuntansi, karena adanya
beberapa pendapatan dan beban yang tercantum dalam laporan laba rugi tidak
dibayar secara tunai. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara arus kas
bersih dengan laba bersih dapat diilustrasikan pada formulasi berikut ini:
Arus kas besih = Laba bersih -
Pendapatan non kas + Beban non kas
Contoh
utama beban non kas adalah penyusutan. Pos ini mengurangi laba bersih tetapi
tidak dibayarkan secara tunai, sehingga kita akan menambahkan kembali beban ini
ke laba bersih dalam menghitung arus kas bersih. Selain itu, beberapa pajak
mungkin ditangguhkan dan beberapa pendapatan mungkin tidak diterima secara
tunai dalam satu tahun, sehingga pos tersebut harus dikurangkan dari laba
bersih ketika menghitung arus kas bersih. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
dasarnya laba tunai merupakan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan.
Laba
tunai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laba akuntansi setelah
disesuaikan dengan transaksi-transaksi non kas, seperti beban penyusutan, beban
amortisasi, penjualan kredit, utang gaji, utang pajak, dan utang bunga yang
belum dibayar. Penyusutan merupakan pengalokasian biaya dari aktiva berwujud,
sedangkan amortisasi merupakan jumlah penyusutan pada aktiva tidak berwujud.
Penjualan dan pembelian kredit juga disertakan karena belum melibatkan kas
dalam transaksinya. Utang pajak, utang gaji dan utang bunga sudah menjadi beban
tetapi belum dibayarkan karena belum tepat tanggal pembayarannya. Hal tersebut
dikarenakan perusahaan tutup buku tetapi pembayaran gaji belum dilaksanakan.
Dalam penelitian ini laba tunai didapatkan dari aktivitas operasi yang terdapat
dalam laporan arus kas.
v Dividen Kas
Deviden kas ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan
kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat
pemegang saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba
perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividend. Perusahaan hanya
berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan
membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya
tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh
perusahaan sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua
biasanya yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan pemegang saham yang
mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia.
Dividen
merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan
dalam dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama.
Pembagian dividen untuk saham biasanya dapat dilakukan jika perusahaan sudah
membayar dividen untuk saham preferen. Arus dividen dapat dianggap sebagai arus
kas yang diterima oleh investor, dengan alasan bahwa dividen merupakan
satu-satunya arus kas yang diterima oleh investor. Jika dividen merupakan
satu-satunya arus kas, maka model diskonto dividen dapat digunakan sebagai
pengukur arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham. menyatakan bahwa
pembayaran dividen dapat dikelompokkan ke dalam tiga kemungkinan, yaitu :
pembayaran dividen tidak teratur, dividen konstan tidak tumbuh, dan pertumbuhan
dividen yang konstan.