Jumat, 28 Desember 2012

KARYA ILMIAH


Tyas Mustikawati
3eb22
28210308
                                                            TULISAN
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalahlaporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Tujuan Karya Ilmiah
§   Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
§   Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
§   Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
§   Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
§   Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
§   Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
§   Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
§   Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
§   Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
§   Memperoleh kepuasan intelektual;
§   Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
§   Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
§   Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
§   Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
§   Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.



Ciri-Ciri Karya Ilmiah
§   Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
§   Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
§   Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
§   Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Macam-Macam Karya Ilmiah
§   Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
§   Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
§   Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
§   Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
§   Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
§   Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
§   Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
§   Sikap menghargai karya orang lain
       Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
§   Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
§   Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

CONTOH KARYA ILMIAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Narkoba bukan lagi hal asing yang pernah kita dengar atau kita ketahui. Sudah banyak orang yang mengetahui bahaya serta dampak yang ditimbulkan dari pemakaian narkotika dan obat-obat terlarang tersebut, namun kenyataannya masih banyak pula yang tidak peduli dengan keadaan yang mengancam kelangsungan hidup manusia itu. Parahnya lagi, pengguna narkoba ini umumnya adalah para generasi muda yang akan menyelamatkan bangsanya sendiri.
Kekurangan ilmu pengetahuan serta pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya narkoba ternyata masih belum dihayati benar oleh masyarakat umum, baik itu dari generasi muda hingga generasi tua khususnya di Indonesia. Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak digencarkan dan keluhan serta kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang telah mendunia, namun tetap saja masih banyak para remaja hingga anak dibawah umur yang terjerumus diluar pengawasan masyarakat disekitarnya.
Karena itu, melalui tulisan ini saya berharap para pembaca serta seluruh masyarakat umum lebih waspada dan peduli akan kesejahteraan bersama demi perbaikan bangsa dan masa depan yang cerah.
B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah saya uraikan diatas, maka saya sebagai penulis akan memberikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
§   Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba
§   Akibat dari penyalahgunaan narkoba
§   Bagaimana cara menangani penyalahgunaan narkoba
§   Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
C.     Tujuan Penulisan
Dari penulisan karya ilmiah ini, tentunya saya mempunyai tujuan yaitu :
§   Dapat memahami secara cermat pentingnya menjauhi segala hal yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba
§   Dapat memahami bahaya laten yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba
§   Dapat mengetahui cara mengatasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba

D.    Metode Penulisan
Metode yang saya gunakan adalah metode pengamatan langsung, yaitu metode yang melakukan pengumpulan data dengan menggunakan indra.
BAB II
KAJIAN KONSEP

A.    Mengenal Bahaya Laten Narkoba
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).Bahaya laten yang kini marak dan sulit untuk dihentikan adalah penyalahgunaan narkoba dari berbagai golongan usia. Penyalahgunaan narkoba secara terus-menerus seperti saat ini tentunya menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan kenakalan remaja yang semakin kian marak khususnya di Indonesia ini.
Awalnya narkoba ini digunakan oleh para dokter untuk keperluan medis, namun karena zat-zat yang terkandung dalam obat-obatan tersebut dapat menimbulkan rasa candu yang berlebihan sehingga pemakaian yang telah diluar batas dosis itupun kini telah dihentikan. Namun bagi para remaja yang belum memiliki pengetahuan mendalam akan obat-obatan tersebut, mereka malah menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.
Laju perkembangan dari penyalahgunaan ini sangatlah cepat dan merambat kesegala penjuru daerah, tidak peduli kaum tua, remaja, hingga anak dibawah umurpun ikut terlibat dalam kasus seperti ini. Seseorang yang telah terjerumus dalam pemakaian narkoba tersebut akan sulit dihentikan. Karena efek yang ditimbulkannya tidaklah ringan, seperti menimbulkan rasa candu yang berlebihan dan selalu ingin mengkonsumsinya secara terus-menerus walaupun kenaikan dosis dari pemakaiannya menyebabkan kesehatan dirinya sendiri menjadi terancam.
Setiap pengedaran narkoba oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab tersebut akan merambas kepada para remaja yang sedang menikmati hidup masa mudanya. Jika tidak lekas dihentikan, bukan saja remaja yang menjadi korbannya, namun anak-anak dibawah umurpun bisa ikut termakan rayuan demi mendapatkan kenikmatan sesaat. Ketika seorang anak telah terjerumus, maka tidak diragukan lagi anak tersebut akan mengkonsumsinya hari demi hari berikutnya, dosisnya pun akan semakin meningkat, kesehatan tidak lagi terjamin, keuangan dan kerugian lainnya juga semakin besar. Jika itu terjadi, tentu saja akan berkelanjutan hingga masa depannya nanti. Karena itu dibutuhkan kepedulian dan pengawasan yang lebih intensif baik itu dari segi pergaulan maupun perubahan tingkah laku si anak.
B.    Jenis-Jenis Narkoba
Berikut adalah beberapa jenis narkoba yang harus diketahui oleh para remaja dan masyarakat umum, yaitu :
§   Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
§   Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
§   Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain :
§   Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
§   Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
§   Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
§   Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
§   Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Penyebab Seseorang Melakukan Penyalahgunaan Narkoba
Dari banyaknya pecandu, pengedar maupun yang melakukan penyelundupan narkoba tersebut tentunya didasari atas berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang menyebabkan para remaja dan masyarakat umum rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Berikut adalah beberapa faktor seseorang menjadi pengguna narkoba.
A.  Faktor Internal
§  Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat haram tersebut.
§  Solidaritas Kelompok / Komunitas / Geng
Suatu kelompok yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotika, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotika itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.


§  Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu  penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik menggunakan jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang walaupun sifatnya sementara.
§  Coba-Coba / Ingin Tahu 
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba atau  ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
§  Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalahgunakan tempat umum.
§  Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau jadi gembira ria.
§  Menonjolkan Sisi Berontak / Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang yang nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang.
§  Melenyapkan Rasa Bosan Dan Agar Merasa Enak
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
§  Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan merasa penuh percaya diri.
§  Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa dan tidak ingin dikatakan culun atau ketinggalan zaman oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalahgunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.
B. Faktor Eksternal
§  Kurangnya Perhatian dan Pendidikan Agama oleh Keluarga
Orangtua ataupun keluarga adalah tokoh pertama dan merupakan media pendidikan yang utama bagi generasi muda seperti saat ini. Jika kepedulian dan pengawasan terhadap anak tidak optimal, dan penanaman pendidikan agama tidak sejalan semestinya, tentu saja akan berdampak kepada generasi yang tidak baik untuk dimasa depannya. Seseorang yang tidak menanamkan nilai-nilai agama dan pendidikan dalam keluarga secara benar, akan membentuk suatu karakter baru yang menyimpang. Sehingga mereka lebih cenderung melakukan suatu tindakan kriminal seperti mengkonsumsi narkoba tanpa sepengetahuan keluarganya sendiri.
1.    Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
§  Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
§  Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
§  Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
§  Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
§  Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
§  Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
§  Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
§  Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
§  Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
§  Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
§  Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
§  Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
§  Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
§  Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial dari penyalahgunaan adalah sebagai berikut:
§  Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
§  Merepotkan dan menjadi beban keluarga
§  Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
BAB IV
HARAPAN

Dari banyaknya dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja, saya sebagai penulis juga teman-teman dan masyarakat tentunya berharap kepada para penerus bangsa untuk bersama-sama menjauhi narkoba dan obat-obatan lainnya, serta menghindari setiap tindakan criminal yang bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang-orang terdekat hingga masyarakat luar. Patuhi segala peraturan yang telah ditetapkan, dan cermat dalam mengambil keputusan yang beresiko.
Dengan narkoba, kehidupan akan semakin kelam, masa depan buram, kesehatan menjadi rusak, harta dan uang untuk kelangsungan hidup tak lagi terjamin, keluarga dan masyarakatpun ikut terbebani. Jadi, marilah bersama-sama kita berantas pengedaran dan penggunaan narkoba, jangan mau anak cucu kita menjadi korban dari pengaruh barang haram tersebut. Semoga, dengan adanya rehabilitasi kepada para pengguna narkoba, akan menambah kesadaran dan pemahaman yang lebih jauh. Dan kepada para remaja yang masih labil, diharapkan untuk tidak mencoba narkoba walau hanya sekali, karena narkoba sama saja dengan pembunuh yang secara halus akan menyiksa hidup kita. Kepada para orangtua, diharapkan untuk tidak lalai dan membiarkan setiap aktifitas yang dilakukan oleh si anak, perketat pengawasan dan perkuat iman agar semakin menghindari diri dari bahaya narkoba yang mengancam. Juga kepada para pihak kepolisian dan pihak yang berwajib, kami berharap pengedaran dan penyalahgunaan narkoba dapat dihentikan dan diselesaikan secara tuntas agar tidak ada lagi para generasi penerus hingga kaum tua yang terjerat dalam kenikmatan sesaat yang menikam tersebut.         

BAB V
UPAYA
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
§  Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
§  Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
§  Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.  
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
§  Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
§  Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
§  Melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
§  Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang serta pengawasan yang lebih intensif.
§  Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
§  Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
§  Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama, Keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.   
§  Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
§  Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
§  Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.
BAB VI
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari tulisan ini, kita mengenal dan mengerti bagaimana dampak dari penyalahgunaan narkoba yang begitu banyak telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, seperti kematian dan sebagainya. Tidak ada satupun keuntungan yang dapat kita ambil dari pemakaian narkoba yang telah disalahgunakan tersebut. Yang ada hanyalah kerugian baik dari segi kesehatan, keuangan, waktu, hingga masa depan si pelaku, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Pemahaman dan peningkatan pengetahuan khususnya mengetahui segala dampak/efek pemakaian obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya sangatlah dibutuhkan. Jika tidak cermat dalam memilih mana yang baik dan yang buruk, tentunya akan berdampak buruk untuk dimasa berikutnya. Bukan saja bagi remaja, orangtua, masyarakat maupun pihak kepolisian haruslah lebih tegas dan tanggap dalam mencegah dan mengatasi para pecandu yang kemungkinan akan membahayakan oran-orang disekitarnya. Ingatlah, narkoba hanya akan mendatangkan kerugian. Jika sudah terjerumus, maka cepat ambil langkah satu-satunya, yaitu keluar dari jeratan dan sadar untuk tidak memasuki dunia kelam itu lagi.
B.    Saran
§  Jangan pernah mencoba atau memasuki dunia narkoba walau hanya sekali, selagi kita ingin hidup didunia dan tenang di akhirat.
§  Seringlah berdiskusi dengan teman, baik itu mengenai masalah pribadi. Agar beban berat dapat berkurang dan teratasi. Bersosialisasilah dengan baik dalam kalangan bermasyarakat, dan bergaulah dengan teman-teman yang dapat dipercaya dan membawa jalan yang benar dan lurus.
§  Untuk para pecandu atau pengguna narkoba, lakukanlah rehabilitasi di tempat yang telah disediakan. Sadar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan petunjuk untuk keluar dari segala permasalahan.
§  Mari saling mengingatkan dan mewaspadai tanda-tanda yang muncul jika di kawasan sekitar telah dimasuki oleh pengaruh narkoba. Laporkan segera kepada yang berwajib agar penanganan cepat ditindaklanjuti dan permasalahan teratasi dengan baik.
C.     Penutup
Demikianlah karya ilmiah ini saya selesaikan untuk menjadi pedoman bagi masyarakat sekalian. Semoga dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan pembaca pada umumnya mengenai bahaya laten narkoba yang mengancam generasi penerus bangsa dan merusak masa depan kita. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Referensi :