Selasa, 23 November 2010

jadwal Uts

bab 9

PEMANFAATAN SYMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

·  Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencpai tujuan. Agar supaya pencapaiantujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah,tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain.
Wewenang, tanggung jawab dan pertangggung jawabantersebut dimuka, merupakan motor dan katalisator, pelaksanaaan tugas yang diberikan kepada setiap pelaksana di dalam organisasi. Para pelaksana, oleh karena itu, dituntut untuk mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

·  Macam / Jenis Personalia
Sesuai dengan funsinya, pada dasarnya, di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yakni :
ü  Tenaga Eksekutif
Mempunyai dua tugas pokok ialah berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen :  merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinir, dan mengawasi.
ü  Tenaga Operatif
Merupakan tenaga terampil, yang menguasi bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik.
Tenaga operatif ini ditinjau dari kemampuan melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan, yakni :

1.              Tenaga terampil
2.              Tenaga setengah terampil
3.              Tenaga tidak terampil

·       Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagi sumber berikut :
o   Dari dalam perusahaaan
o   Teman-teman para karyawan
o   Lembaga penepatan tenaga kerja
o   Lembaga pendidikan
o   Masyarakat umum


·       Seleksi Tenaga Kerja
Agar supaya dapat diperoleh personalia sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan, maka perlu adanya seleksi terlebih dahulu. Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dahulu, yaitu :
ü  Penempatan Jenis Tenaga Kerja

Yang meliputi penentuan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:
1.      Batas minimum-maksimum usia
2.      Pendidikan minimal yang dimiliki
3.      Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
4.      Bidang keahlian yang dimiliki
5.      Keterampilan lain yang dimiliki
6.      Pengetahuan-pegetahuan lainnya.
7.      Dan sebagainya.

ü  Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja yang meliputi dua hal pokok yakni :
ü  Analisa beban kerja
ü  Analisa tenaga kerja

ü Proses seleksi
Langkah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1.          Pengisian for mulir atau penyotiran lamaran-lamaran yang masuk
2.          Wawancara pendahuluan
3.          Psycho-test



Oleh karena itu psycho test meliputi 5 hal tersebut yaitu:
-        Aptitude test
-        Achievement test
-        Interest test
-        Personality test
-        IQ test
4.         Wawancara lanjutan
5.         Pengujian referensi
6.         Pengujian kesehatan
7.         Masa orientasi

·           Pengembangan Karyawan

Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lenih lanjut, disamping untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar :
-        Tingkatan produktivitas bertambah
-        Mengurangi tingkatan kecelakaan
-        Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
-        Meningkatkan gairah kerja.

·           Kompensasi

Adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
-        Teori pasar
-        Teori standard hidup
-        Teori kemampuan untuk membayar



·           Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ;
-        Pasar tenaga kerja
-        Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
-        Tingkat keahlian yang diperlukan
-        Situasi laba perusahaan
-        Peraturan pemerintah



·           Metode pengupahan

Berikut metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan ;
-        Upah langsung
-        Gaji
-        Upah satuan
-        Komisi
-        Premi shift kerja
-        Tunjangan tambahan

·           Upah Intensif
Karateristik pokok dari upah insentif yang baik ;
-        Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
-        Harus dapat dipaki untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak

Macam-macam Bentuk Upah Insentif
-     Full Participation Plan
-     Group Insentif Plan




Hubungan Pemburuhan

·      Hubunagan Pemburuhan Pancasila

Hubungan pemburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Pihak manajemen memerlukan sumbangan, tenaga karyawan untuk mencapai tujuannya.
Bilamana terjadi adanya ketidaksepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka :
-        Boikot
-        Pemogokan
-        Penghasutan
-        Memperlambat kerja
·      Perjanjian Kerja Sama (PKB)

Di muka, telah disinggung bahwa pada umumnya buruh dalam posisi lemeh. Terlebih-lebih seorang menghadapi manajemen secar sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini pihak manajemen harus dighadapi oleh para buruh secar bersama-sama.





·      Macam-macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjajian tenaga kerja bersama yaitu ;
-        Closed shop agreement
-        Union shop agreement
-        Open shop agreement

·      Konflik dalam Hubungan Kerja
Konflik dalam hubungan kerja ini biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak, antara pihak buruh dan pengusaha, terganggu. Betapapun kecil atau sederhana masalahnya yang menimbulkan konflik ini, harus diselesaikan dengan tuntas.


·      Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni ;
    1. Konsiliasi
    2. Mediasi
    3. Arbitrasi





Macam-macam Arbitrasi
Terdapat 3 macam arbitrasi yakni :
1.      Arbitrasi Sukarela
2.      Arbitrasi Paksaan
3.      Arbitrasi Otomatis

·      Lembaga –lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE

Lembaga bipartite mendasarkan pada diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan pemburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak.
Lembaga tripartite mendasarkan pada diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan pemburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah.

·         Mencegah Masalah
Konflik antar buruh dengan pengusaha, tidak munkin dihindarkan sama sekali. Sebab yang saling utama adalah karena pada dasarnya mereka mempunyai perbedaan kepentingan dan tujuan, di samping masalah – masalah lain yang timbul karena faktor manusia.






bab 10

Produksi dan Produktivitas

·            Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahkian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan sebuah hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal tanah, energi, dan sebagainya)yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

·                 Produksi
Tanggungjawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
o   Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur
o   Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

·                 Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah :
a.       Disain produksi dari barang yang diproses
b.       Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c.       Disain tugas
d.       Lokasi dari fasilitas produksi
e.       Layout dari fasilitas tersebut



keputusan yang kompeleks tersebut sangat berkaitan dengan :
1.      Sifat dari proses tersebut
2.      Jangka waktu produksi
3.      Sifat produksi yang diproses.

1.      Sifat Proses Produksi
Dapat dibedakan menjadi 4 macam :
a.       Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam
b.      Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk jenis aslinya.
c.       Proses fabrikasi atau disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk
d.      Proses sinetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.

2.      Jangka waktu produksi
Dalam hal ini, Proses produksi di golongkan menjadi 2 macam, yakni :
a.       Proses terus – menerus ( continuous process )
b.      Proses terputus – putus ( intermittent process )
3.      Sifat produk
Dalam hal ini, proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
 (a) Produksi standard
 (b) Produksi pesanan




KEGIATAN PRODUKSI

·       Gambaran Sekilas
Keputusan – keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas dan kualitas produknya,dan kemampuan sistem tersebut.
Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
ü  Perencanaan produksi
ü  Organisasi produksi
ü  Pengendalian produksi
ü  Pemeliharaan peralatan
ü  Pengawasan dan pemeriksa kualitas.

·       Perencanaan produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat.  Perencanaan produksi meliputi keputusan – keputusan yang menyangkut  dengan masalah – masalah pokok yaitu :
ü  Jenis barang yang di buat
ü  Jumlah barang yang akan di buat
ü  Cara pembuatan
Perencanaan jenis barang yang akan di buat terdiri dari 4 tahap yaitu :
    • Tahap pertama, penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat – syarat yang harus di penuhi.
    • Tahap kedua, penentuan  desain barang yang tepat
    • Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan produksi, tempat kerja, dan peralatan yang di pakai
    • Tahap keempat, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout,tuntutan kualitas dan mesin / peralatan yang tersedia




·       Organisasi produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Didalam bagian tesebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervise, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi.
·       Pengendalian produksi
Pengendalian produksi ( production control ) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ( pekerja, mesin, peralatan, dan material ) ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil yang dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.
Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan di batasi pada  :
o    jenis pengendalian produksi
o    tahap – tahap dalam pengendalian produksi
o    alat yang di kenal sebagai program evaluation and review technique ( P.E.R.T. )

·       Jenis-jenis Pengendalian Produksi



Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu :
    • Order control
    • Flow control

·       Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi

o   Perencanaan
o   Routing
o   Scheduling
o   Dispatching

            Analisis jaringan kerja : metode jalur kritis dan pert
Analisis jaringan kerja ( network analysis ) adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar di capai biaya rendah.
Konsep dasar analisis jaringan kerja adalah sebagai berikut :
o   Jaringan kerja (network)
o   Jalur kritis (critical path)

·       Pengendalian persediaan bahan baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
·            Resiko hilang dan rusak
·            Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
·            Resiko usang
·            Uang yang tertanam di persedian terlalu besar.
Jumlah pemesanan yang eonomis dipengaruhi 4 faktor :
·         Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
·         Biaya pemesanan
·         Biaya penyimpanan dan
·         Harga baha baku.

·       Pemeliharaan peralatan
Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana hal ini di abaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita kerugian.
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
    • Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
    • Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
    • Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
    • Perusahaan terpaksa membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
    • Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji.

Terdapat 2 sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini , yaitu :
o   Di desentralisir menurut pusat biaya atau depatemen
Masing – masing bagian atau depatemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.
Keuntungan desentralisasi :
1.             Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karateristik alat-alat harus mereka pakai.
2.             Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan yang harus cepat selesai.

Kelemahan :

1.              Fleksibilitas sangat rendah
2.              Terdapat duplikasi tenaga kerja.




o   Sentralisasi
Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Keuntungan :
1.              Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
2.              Fleksibilitas yang tinggi

Kelemahan :

1.             Memerlukan tenaga kerja yang dapat mengani berbagai bidang atau memerlukan tenaga kspesialisasi cukup banyak.

·                      Pengawasan kualitas dan inspeksi
Yang di maksud dengan kualitas disini bukanlah sesuatu yang bermutu bagus akan tetapi agak lebih bersifat khusus.
Kekhususan pengertian kualitas, terletak pada faktor standard yang ditetapkan, yang di tinjau dari dimensi tertentu,misalnya komposisi kimiawi bahan baku, kekerasan, kekuatan, kerataan permukaan.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :


·       Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)
·       Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
·       Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang di pakai dan operasi produksi,sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2
·       Tahap penggunaan dilapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.



LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

·  Faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
Perusahaan – perusahaan kecil biasanya didirikan oleh pemiliknya pada tempat yang strategis mungkin dan kemudian memperluas operasi pada tahun berikutnya.
Ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam tempat untuk pabrik baru , yaitu.:
    • Dekat dengan pasar
    • Dekat dengan bahan baku
    • Ongkos transport
    • Penyediaan tenaga kerja
    • Penyediaan sumber tenaga / energi
    • Lingkungan sekitar
    • Iklim

·  Cara penentuan lokasi pabrik
Pada dasarnya terdapat 2 cara menentukan yakni :
o   Cara kualitatif

Cara ini merupakan cara yag paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor – faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi hasil penilaian, biasanya dinyatakan didalam ukuran baik sekali,baik,sedang,kurang,kurang sekali.


o   Cara kuantitatif
Terdapat 2 macam cara kuantitatif yakni :
·                      Cara yang sederhana
cara ini merupakan usaha mengkuatifikasi hasil analisis kualitatif  yang telah di lakukan, dengan cara memberikan SCORE (nilai) pada masing – masing kriteria
·                      Cara yang kompleks
Cara ini menggunakan rumus – rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak di gunakan dalam OPERATION RE SEARCH

·  Layout fasilitas produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat – alat,tenaga kerja, dan kegiatan – kegiatan didalam produksi.
Adapun tujuan pokok dari layout pabrik adalah ;
o   Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
o   Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan – bahan.
o   Penyimpanan
o   Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
o   Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor

Layout di bedakan menjadi 2 macam, yaitu :
o   Process layout
Process layout atau disebut juga functional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi ( mesin – mesin ) di mana mesin – mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
o   Product layout
Product layout merupakan pengaturan ,mesin – mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.
Penyusunan product layout ini harus dipertimbangkan masak – masak karena setiap perubahan akan membawa konsekuensi biaya yang cukup tinggi